Pelaksanaan tebang muat dan angkut pada budidaya tanaman tebu memiliki pengaruh terhadap nilai rendemen di suatu pabrik gula. Potensi kehilangan gula pada proses tebang muat dan angkut (TMA) dimulai saat penebangan, pemuatan, pengangkutan, hingga antrian tebu menjelang giling. Oleh karena itu, manajemen tebang muat dan angkut harus dilakukan dengan baik dan benar untuk meminimalisir kehilangan gula atau pun penurunan rendemen.
Kualitas pelaksanaan tebang muat angkut (TMA) dapat dinilai dari beberapa kriteria dalam pengelolaan tebu. Untuk mendapatkan kualitas TMA yang prima dengan kriteria baik diperlukan pengelolaan atau manajemen tebang muat dan angkut (TMA) yang tepat penanganannya. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman terkait filosofi manajemen tebang muat angkut (TMA) dan beberapa teknik pengelolaan tebang muat angkut (TMA) secara terpadu yang dapat menekan penurunan rendemen tebu.